Apa Itu Sustainable Development Goals (SDGs)? Dan Apa Hubungannya dengan Pembangunan Berkelanjutan? Bagaimana Sejarah SDGs?



SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan penyempurnaan tujuan Pembangunan Millenium Development Goals (MDGs). 


SDGs atau disebut juga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah agenda yang terkadung dalam dokumen: Transforming our Word: The 2030 Agenda for Sustainable Development yang disepakati dalam puncak PBB pada 25-27 November 2015. Negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia telah menandatangani kesepakatan sebagai bukti dari komitmennya untuk melaksanakan SDGs. 


Sebanyak 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan 169 target yang ditetapkan seluruhnya saling terintegrasi dan tidak dapat dipisahkan, saling menyeimbangkan dari tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

Prinsip lain yang tidak kalah penting dari Pembangunan Berkelanjutan adalah bahwa tidak seorangpun ditinggalkan dalam pencapaiannya. Prinsip Tidak Ada Yang Ditinggalkan (No One Left Behind) hal ini bukan hanya dalam subyek peneima manfaat dari program pembangunan berkelanjutan, tetapi juga dalam proses pelaksanaan dan substansinya. 


SDGs dipandang sebagai tujuan dari pembangunan yang lebih komprehensif karena proses penyusunannya melibatkan banyak negara maju maupun berkembang serta memperluas sumber pendanaan, menekankan pada hak asasi manusia serta inklusif, melibatkan semua pemangku kepentingan.


SDGs memuat rencana aksi yang menyusun pada 5P = 

1) PEOPLE

2) PLANET

3) PROSPERITY

4) PEACE

5) PARTNERSHIP


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


Pembangunan Berkelanjutan merupakan pembangunan yang berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan hidup sehingga kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan SDA (Sumber Daya Alam) untuk menopang kehidupan mendatang akan tetap terjaga.


Pembangunan Berkelanjutan telah diperkenalkan sejak tahun 1972 pada Konverensi Lingkungan Hidup Manusia di Stockholm. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui WCED (World Commission on Environment and Development) atau Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan pada 1987 yang dipimpin oleh Gro Harlem Brundtland mempublikasikan laporan yang berjudul "Our Common Future" atau Masa Depan Kita Bersama yang dikenal sebagai Laporan Brundtland.


Laporan ini mengulas tentang masalah lingkungan global yang kritis yang diakibatkan oleh kemiskinan yang serius di bagian selatan dunia dan pola konsumsi yang tidak berkelanjutan di bagian utara dunia. hal ini menytakan strategi pembangunan dan lingkungan yang saat ini kita kenal sebagai "Pembangunan Berkelanjutan".


Setelah WCED, dilakukan pembahasan berkelanjutan di United Nations Earth Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi PBB pada tahun 1992 di Real Janero yang menghasilkan agenda 21. Lalu MDGs diadopsi pada tahun 2000 disusul dengan deklarasi Johannesburg yang dilaksanakan majelis umum PBB di KTT Bumi tentang Pembangunan Berkelanjutan tahun 2002.

\

MDGs adalah tujuan dan tanggung jawab dari semua negara yang berpartisipasi pada KTT Millenium baik pada rakyatnya maupun secara bersama antar pemerintah. 


SEJARAH SDGs


Dalam sidang umum PBB pada tanggal 14-16 September 2005 yang ke-60, dilakukan evluasi 5 tahun pelaksanaan MDGs. Dalam evaluasi tersebut ada 50 negara yang gagal dalam mencapai target MDGs. Sedangkan 65 negara lainnya beresiko untuk gagal mencapai paling tidak satu tujuan dari MDGs hingga tahun 2040.


Pada Desember 2015 menjadi titik akhir pelaksanaan dan pengimplementasian Millenium Development Goals (MDGs) di seluruh negara, termasuk Indonesia. SDGs berlaku sejak 2016 hingga 2030 yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target. SDGs akan diimplementasikan guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. SDGs ini berlaku secara universal sehingga seluruh negara tanpa terkecuali memiliki ewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs. 


Berbeda dengan MDGs, SDGs dirancang dengan melibatkan seluruh aktor pembangunan, yaitu Pemerintah, sektor swasta, akademisi, Civil Society Organization (CSO), dan sebagainya. Ada kurang lebih 8,5 juta warga yang ada di seluruh dunia berkontribusi terhadap Tujuan dan Target SDGs. 


Referensi:

1. SDG Academy - SDGs 101, Pendaftaran Program Kepemimpinan SDG angkatan ketiga telah dibuka - SDG Academy Indonesia

2. Dari MDGs ke SDGs - SDGs Desa, Dari MDGs ke SDGs – SDGs Desa (kemendesa.go.id)

3. Sejarah Singkat Adanya SDGs, SiTUPEN - Kalimantan Barat (kalbarprov.go.id)

4. Apa Pentingnya Laporan Komisi Brundtland, Apa pentingnya laporan Komisi Brundtland? (gelbviehassociationinnebraska.org)



Komentar

  1. Bagus. Satu persatu masalah dalam judul bisa jadi bbrp judul tulisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas masukannya Pak, saya sangat terbantu mendengarnya. Untuk saat ini saya baru akan mengembangkan dan menuliskan hal yang dasar..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Energi Bersih dan Terjangkau (Affordable and Clean Energy), Sustainable Development Goals Poin 7

Penjabaran Tujuan Keempat Sustainable Development Goals (SDGs) "Pendidikan Berkualitas" atau "Quality Education"

Penjabaran Tujuan Ketiga Sustainable Development Goals (SDGs) "Kehidupan Sehat dan Sejahtera" atau "Good Health dan Well-Being"